Thursday, June 10, 2010

Bila harta dijunjung..

Dulu

Desa itu jadi saksi terbinanya ikatan jiwa

Bersama tiap waktu memang kebiasaan

Rumah itu walau kecil

Tetapi hati dan jiwa bersatu di situ

Makan bersama solat bersama

Halaman itu jadi bukti kasih sayang pernah terbina

Tangga itu jadi pemerhati gelak tawa pernah bersemi disitu

Ruang itu pernah mekar dengan cerita – cerita lucu

Segalanya punya cerita tersendiri

Terlalu indah..

Untuk dikenang

Terlalu pahit

untuk ditelan

Terlalu sakit

untuk dibuang

kini..

desa itu masih ada

sunyi tanpa suara suatu kebiasaan

berpecah tak pernah berjumpa

rumah itu sudah tiada

sudah tiada

hilang kenangan di lontar bumi

bila pergi yang disayangi

harta jadi isi bicara

entah kenapa saling mencemburui

aku jadi pemerhati setia

betapa harta telah membeli sebuah ikatan

betapa harta menjadikan cinta menjadi dendam

betapa harta merampas hak bersaudara

betapa dunia telah mengaburi mereka

ini jadinya bila harta dijunjung..

ikatan itu sudah tiada nilai

sudah saling tak kenal

timbul rasa ego menguasai akal

musnah..

aku masih pemerhati setia..

benar

bila harta dijunjung..ukhwah menghampir ke hujung..